Senin, 26 Mei 2014

Langkah 2 : Permodalan

Menjadi petani mandiri mutlak memerlukan modal. Modal yang dimaksud adalah keuangan untuk biaya investasi. Besarnya biaya perhektar suatu kebun sawit tergantung dari kesesuaian lahan, lokasi, sarana dan prasarana penunjang, tenaga kerja serta kedekatan dengan pabrik CPO.

Besarnya biaya perhektar sampai bibit ditanam dilapangan sekitar 15-25 jutaan, sedangkan bila ditambah dengan pemupukan dan perawatan selama masa Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) sekitar 2-4 tahun, maka total biaya yang diperlukan adalah sekitar 25-40 jutaan.

Berapa luasan minimum yang efektif untuk petani mandiri?
Sebenarnya jika kita ingin menanam dan merawat sendiri, memiliki 2 hektar lahan sawit sudah cukup, tetapi perhitungan secara ekonomis maka luasan lahan minimum yang efektif adalah sekitar 4-5 hektar.

Kenapa?
Karena akan ada biaya-biaya yang harganya relatif sama antara 1-2 hektar dengan 4-5 hektar. Misalnya biaya survey, sebagian item saatpembukaan lahan, ongkos pengangkutan bibit, biaya pengiriman hasil panen dan biaya pengontrolan. Coba bayangkan betapa mahalnya ongkos yang kita keluarkan (misalnya) dari Jakarta ke Banjar-Kalsel hanya untuk survey dan mengontrol lahan yang hanya 1-2 hektar. Tapi jika kita memiliki 4-5 hektar, maka biaya-biaya tersebut akan semakin murah karena faktor pembaginya lebih besar.

Setelah memiliki pengalaman dari beberapa hektar sebagai awal penanaman, kita sudah akan mengetahui biaya-biaya yang perlu dikurangi atau dihilangkan. Saat itulah perlahan-lahan kita bisa menambah luasan lahan sesuai kemampuan keuangan kita.

Sawit Banjar sendiri memulai pemilikan lahan dari 3 hektar, lalu bertambah sedikit demi sedikit hingga 7 hektar. Setelah memiliki tambahan modal baru melakukan pembersihan lahan, pengadaan bibit dan pupuk serta penanaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar